Wednesday, August 11, 2010

AKU DATANG

Ya Allah, Tuhanku
Rabbi Rabbul Izzati
kelahiran ini anugerah-Mu
dalam debur tangis kuraih erti hidup
tersujudku pada selarik belas kasih-Mu
tengadah meluhurkan hidayah-Mu
pasrah memikul amanah-Mu.

Ya Allah, Tuhanku
Rabbi Rabbul’Alamin
aku hanya setinta insan
berkhalifah di saujana bumi-Mu
menebar takwa berbunga ikhsan
mengabdi cinta ubudiyah
mimpikan janji syurga-Mu.

Ya Allah, Tuhanku
Arrahman Arrahim
tunjuki daku jalan-jalan-Mu
disuluhi hidayah-Mu
diharumi reda-Mu
aku pasrah lagi patuh
tanpa ingkar lagi mungkar
aku datang kepadaMu
Allahuakhbar!

Sekujur tubuh, sekeping hati

apalah yang ada pada sekujur tubuh,
andai hati yang dimilikinya,
beku dan mati,
tanpa siraman iman, tanpa nur Islam,
tetapi penuh dengan karat-karat jahiliyah...

apalah yang ada pada keayuan wajah,
andai hatinya hodoh dan tandus,
keayuan hanya memperdaya,
untuk akhirnya menemukan sebuah kepalsuan...

apalah harga sekujur tubuh,
litup dibaluti pakaian,
penuh kehebatan lahiriah,
andai hati yang dimiliki,
masih dengan citarasa jahiliyah...

apalah harga keindahan lahiriah,
andai hatinya tidak ditarbiyah secara Islam,
maka perjalanan hidupnya pincang,
bercampur aduk antara Islam dan jahiliyah...

apalah diharapkan dari sekujur tubuh,
andai bergaya dengan fesyen jahiliayah,
katanya, 'Iman itu pada hati, bukan pada pakaian',
( tidak tahukah ia bahawa memelihara aurat itu antara
pernyataan Iman terhadap Allah )...

sekujur tubuh menjadi indah dan berharga,
bila ia berpakaian Iman dan Taqwa,
dan sekeping hatinya Beraqidah Tauhid...

Alangkah Ruginya

Alangkah ruginya kita.
Allah memanjangkan umur kita sehari lagi
tetapi kita mencemari paginya dengan keluhan.

Alangkah ruginya kita
ketika Allah menguji kita dengan sedikit kepayahan
lalu kita menyesali kehidupan.

Alangkah ruginya kita
apabila Allah uji dengan sedikit kesusahan
lalu kita melupakan segala kesenangan yang pernah diberikanNya.

Alangkah ruginya kita
apabila sedikit keburukan yang Allah timpakan
lalu kita mengingkari segala kebaikanNya yang melimpah ruah.

Alangkah ruginya kita
ketika Ramadhan telah berlalu
tetapi kita masih belum mendapat pengampunanNya.

Alangkah ruginya kita
ketika kehidupan telah berakhir
namun tidak ada bekal yang kita bawa pulang

Alangkah ruginya kita
ketika kita mula insaf dan menyesal
namun semuanya tidak berguna lagi.

Bingkisan Buat Yang Masih Muda

Buat hati-hati yang belum mati,
buat diri yang rela menerima kebenaran Ilahi...

kita muda,
tapi tidak selama-lamanya,
kita hidup,
pun tidak selama-lamanya,
tetapi akan berakhirkah semuanya,
tanpa pengisian yang bermakna...

masa muda datang hanya sekali,
apakah sekadar masa berhibur tawa,
mengecapi nikmat duniawi sepuas-puasnya,
bertangguh ibadah...

bila usia menggamit tua nanti,
para syaitan pula membisikkan,
lama lagi kita akan mati,
memperdaya agar kita,
bertangguh beramal soleh...


alangkah sia-sianya,
masa muda kita berlalu begitu sahaja,
tidak bisa pula diputarkan kembali,
di Darul Akhirah, Allah bertanya,
'ke manakah usia muda telah dihabiskan'
mampukah kita memberi jawaban?

wajarlah kita menghargai masa muda,
memanfaatkannya sebaik-baiknya,
kita perlu kembali kepada Islam,
sehingga kita layak dipanggil muslim sejati,
sehingga kita layak menjadi mukmin sebenar,
sehingga kita beroleh Daulah Islamiah...

perlu kita sedari,
kita dikelilingi realiti jahiliah,
jahiliah mengusai di mana-mana,
Islam dan jahiliah saling bertentang,
Islam dan jahiliah tiada titik persamaan,
jahiliah tidak layak dibiarkan,
menguasai dan memimpin manusia dan dunia,
relakah kita memilih jahiliah,
yang dipimpini syaitan,
yang menuju kesesatan dan kegelapan,
bukankah lebih baik kita pilih Islam,
Jalan lurus yang diredhai Allah,
yang menuju kebenaran dan cahaya...

andai selama ini kita lebih dikenali,
sebagai atas nama bangsa dan negara,
maka sudah masanya kita bernama,
atas nama Islam sahaja,
memahami tugas utama dan asasi kita,
adalah mengembalikan pimpinan,
ummah dan dunia dari tangan jahiliah,
kepada Islam yang hanif,
tugas yang berat ini,
tidak mampu kita pikul,
tanpa kefahaman dan kesedaran sebenar,
terhadap Islam yang syumul,
dengan kepercayaan dan keyakinan,
bahawa Islam adalah yang terbaik,
agar kita tidak berpaling,
di tengah perjalanan sebuah perjuangan...

akan berjayakah perjuangan,
tanpa persiapan dan perbekalan,
yang cukup mantap dan rapi,
pastikan keringat dan pengorbanan kita,
tertumpah hanya dalam membina Daulah Islamiah,
bermula dari dalam diri,
seterusnya keluarga, masyarakat dan negara,
aqidah dan keimanan yang sahih,
kita jadikan benteng pertahanan,
terampuh dari serangan jahiliah,
yag tidak pernah rela Islam,
menguasai manusia dan dunia,
jahiliah yang berusaha,
memalingkan kita semua,
dari terus melalui jalan yang lurus,
hanya dengan kefahaman dan kesedaran,
yang sebenar,
barulah kita tidak mudah tertipu,
dengan gambaran indah tetapi palsu dan keliru,
yang dicanangkan oleh jahiliah,
yang cukup gentar pada kebangkitan,
para pemuda yang sedar dan ikhlas,
memiliki keazaman yang kental,
dalam memperjuangkan Islam,
lantaran jahiliah merasakan,
kekuasaan dan kepentingan mereka tergugat,
bilamana mereka tidak lagi,
dapat menguasai dan memperhambakan manusia,
bila manusia mula mengembalikan kedudukan Allah,
sebagai penguasa dan pentadbir sebenar,
bila manusia kembali taat dan tunduk sepenuhnya,
kepada Allah,
kepalsuan jahiliah akan terserlah...

lantas perjuangan mendaulatkan Islam ini,
sebagaimana yang dikehendaki Allah dah RasulNya,
penuh dengan rintangan, ujian dan pengorbanan,
yang terbentang di hadapan kita,
bukanlah permaidani merah,
mewangi taburan bunga,
tetapi tersedia onak ranjau,
yang tidak terperi sakitnya,
bagi menguji siapakah,
yang benar-benar beriman...

bersama-samalah kita wahai pemuda,
menjadikan diri-diri kita,
dengan nama mulia, pemuda Islam,
bukan lagi dengan nama-nama lain,
yang remeh lagi mengaibkan,
buktikanlah bahawa Allah & Rasulnya,
lebih kita pilih dan kasihi,
melebihi dari yang lain-lain,
hatta terhadap diri kita sendiri,
berpindahlah kita dari kegelapan jahiliah,
menuju cahaya Islam yang suci murni,
mulakanlah langkah yang panjang,
memakan masa,
menagih kesabaran dan keimanan,
tanpa berhajatkan pujian dan sanjungan,
tanpa gentarkan celaan & herdikan,
memadailah rahmat dan redhaNya,
jua yang terlebih berharga,
dari dunia dan segala isinya......

Andai Ini Yang Terakhir

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tentu siangya sibuk berzikir
tentu tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu...merayu...kepadaNya Tuhan
yang satu

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tentu solat kukerjakan di awal waktu
solat yang dikerjakan ...sungguh khusyuk
lagi tawaduk
tubuh dan qalbu, bersatu
memperhambakan diri
menghadap Rabbul Jalil....menangisi
kecurangan janji
'Innasolati wanusuki wamahyaya
wamamati lillahirabbil 'alamin'
(sesungguhnya solatku, ibadahku,
hidupku dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan
seru sekalian alam)

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tidak akan kusiakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan al-Quran bakal kau dendang...
bakal kau syairkan

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tentu malammu engkau sibukkan dengan bertarawih
berqiamullail, bertahajud
mengadu...merintih..meminta belas kasih
"Sesungguhnya aku tidak layak untuk ke SyurgaMu
tapi kujuga tidak sanggup untuk ke NerakaMu"

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tentu diriku tak akan melupakan yang tersayang
mari kita meriahkan Ramadhan
kita buru...kita cari...suatu mala idaman
yang lebih baik dari seribu bulan

Andai kutahu ini Ramadhan terakhir
tentu kubakal menyediakan batin dan zahir
mempersiapkan diri, rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan lorongg-lorong redha Ar-Rahman

Duhai Ilahi....
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah ia Ramadhan paling bererti
paling berseri menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju redha serta
kasih sayangMu Ya Ilahi
semoga bakal mewarnai kehidupan kami
di sana nanti

Namun teman...
tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini yang terakhir kali
bagi dirinya
yang mampu bagi seorang hamba itu
hanyalah berusaha...bersedia...meminta belasNya

Andai benar ini Ramadhan terakhir buat aku
maafkan semua kesalahan dan kesilapan
yang pernah aku lakukan
"Marhaban Yaa Ramadhan"

Tuesday, August 10, 2010

Buat Calon Suami

Pernikahan atau Perkahwinan,
Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justeru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...

Pernikahan atau Perkahwinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati-hatilah meluruskannya ...

Pernikahan atau Perkahwinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Kerana memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justeru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ...

C I N T A

Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan,
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu,
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat,
Menawanku Selain Engkau...

Ya Rahim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan,
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku,
Semata-mata Tulus Untuk-Mu,
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu...

Ya Rabbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit,
Yang Tidak Menemukan Muaranya,
Penuhilah Rasa Sakitku,
Dengan Rindu Kepada-Mu,
Dan Jadikan Kematianku Sebagai,
Muara Pertemuanku Dengan-Mu...

Ya Rabbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona,
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu,
Agar Damai Senantiasa Kurasakan,
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu...

Ya Allah..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan,
Yang Tiada Bertepi,
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku,
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu...

Ya Allah..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta,
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu,
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu...

Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas,
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus,
Di Malam Yang Gelap Gulita,
Agar Tidak Tersesat Dalam Menampakinya...

Ya Ar-Rahhim........
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat,
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing dan Duri Yang Tajam,
Hamba Sadar Semua Ini MilikMu Dan Suatu Saat,
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu,
Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu......

Ketika Hati Menangis

Tuhanku….
ketika hati menangis, hanya Kau saja yg tahu

Tuhanku….
Ketika mereka meninggalkan aku sendiri
Ketika dunia tiada simpati, Kau tetap mendengar rintihanku
PadaMu tempatku menagih kasih,
Ketenangan kurasa mendekatiMu,
Syahdu malam tak terasa sunyi...

Tuhanku….
Ketika aku dalam kepayahan, dalam kesendirian dihimpit cobaan,
Kau beri aku kesabaran, pengalaman mengajar erti kematangan,
Lantas Kau membuka pintu hatiku, untuk memberi kemaafan,
Pada mereka yang pernah melupakanku...

Tuhanku….
Ketika aku buntu,
Kau berikan aku kekuatan,
kau tunjukkan aku jalan,
Kau tak biarkan aku sendirian...

Tuhanku….
Yang Maha Pengasih, Rahmatmu tak terkira,
Syukurku melangit pun tak tercapai,
Sungguh aku merasa berdosa kerana dulu sering lalai,
Semoga penyesalanku Kau terima...

Monday, August 2, 2010

Kematian Cinta

Pedang ghaibku telah tumpul,
sanubariku menghilang dalam tangis,
merayap dan merangkak dalam norma sinar yg terpantul,
dengan tangan ini aku kembali mencuba untuk menangis...

Oohh Sang Pendidik Jiwa...
lepaskan samsara dalam sukma ini,
berilah kesabaran dalam hidup manusia,
manusia yg menanti ajal esok nanti...

Riak air mata meresap ke dalam jiwa,
menyisakan rasa dingin yang hampa,
membiarkan rasa cinta yg kemudian mati,
hanya berharap akan datang malaikat pencabut nyawa...

Wahai Tuhan Yang Berkuasa...
lepaskan derita dan duka dalam jiwa ini,
berilah sedikit pati rasa dalam hidup dalam cinta,
cinta yg sudah enggan untuk mencari,
mencari selain dari cinta padaMu....

Sedihku...

Letihku menunggu hadirnya,
menusuk nusuk dan menyayat perit,
seperti api yang menghakis kulit di pipi
perit dan menyakitkan hati...

Berdiri dengan sisa tenaga,
untuk menantinya dalam jalan yang gelap,
seperti berjalan dalam mimpi,
melayang dan jasad telah mati...

Kerinduanku bukan tak beralasan,
kecemburuanku bukan tak terindahkan,
cintaku dan rinduku ada disana,
meraih semangat untuk mencintaiku...

Sampai kapan bumi akan berputar,
sementara aku sudah enggan,
bangun dari mimpi pun tak,
apalagi untuk menunggumu...

Bila nanti kau datang,
berikan aku sedikit jiwamu,
untuk melangkah kita bersama,
dalam kehidupan bersama...

Sunday, August 1, 2010

Ampunilah dosa-dosaku Ya Allah

Ya Tuhanku,

Dalam perjalanan yang belum terhenti ini. Jalan selangkah yang lalu, penuh dosa dan noda… Bersilih ganti, antara godaan dan keinsafan. Layakkah aku dalam rahmat-Mu… Di bawah lembayung rahmat-Mu. Walau seringkali godaan yang memburu. Seringkali itu juga seribu keinsafan berbisik dihati.

Wahai Tuhanku,

Ku merayu di malam hari. Menagih ampunan dan kasih sayang-Mu.

Wahai Tuhanku,

Rayuanku, terimalah daku… Sebagai hamba-Mu yang dalam lindungan-Mu setiap saat masa yang berlalu. Walau seribu yang memberikanku kasih, tidak kan sama kasih sayang-Mu Ya Rabbi.

Ya Allah,

Dengarlah rayuanku sayup-sayup berbisik di malam yang hening. Bertemankan cahaya bulan, sinaran bintang yang memancar. Mengharapkan doaku bertaut dalam restu-Mu.

Wahai Tuhanku,

Pencipta Kasih Sayang. Yang Memiliki Setiap Hati. Yang Maha Mengasihi. Kasih sayang yang luhur buat hamba-Mu.

Ya Rahman, Ya Rahim,

Kusedari cinta manusia cuma setitis dari selautan cinta-Mu Ya Rahman. Rayuanku, janganlah kasih yang setitis di dalam hati ini, melalaikan daku dari mengingati-Mu. Pautkanlah daku pada cinta dan rahmat-Mu agar daku tidak tenggelam dengan fitnah dan mehnah duniawi. Segala puji-pujian bagi-Mu Ilahi, ke atas semua nikmat-nikmat-Mu yang tidak terhitung.

Ampunilah dosa-dosaku Ya Allah…