Letihku menunggu hadirnya,
menusuk nusuk dan menyayat perit,
seperti api yang menghakis kulit di pipi
perit dan menyakitkan hati...
Berdiri dengan sisa tenaga,
untuk menantinya dalam jalan yang gelap,
seperti berjalan dalam mimpi,
melayang dan jasad telah mati...
Kerinduanku bukan tak beralasan,
kecemburuanku bukan tak terindahkan,
cintaku dan rinduku ada disana,
meraih semangat untuk mencintaiku...
Sampai kapan bumi akan berputar,
sementara aku sudah enggan,
bangun dari mimpi pun tak,
apalagi untuk menunggumu...
Bila nanti kau datang,
berikan aku sedikit jiwamu,
untuk melangkah kita bersama,
dalam kehidupan bersama...
No comments:
Post a Comment